Shutdown atau penutupan pemerintahan Amerika Serikat berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi besar dan dampak sosial yang luas. Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, memperingatkan potensi kerugian mencapai 15 miliar dolar AS per pekan atau sekitar Rp248 triliun. Kebuntuan antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Senat menjadi penyebab utama gagalnya pengesahan anggaran nasional.
Presiden Donald Trump disebut berencana memanfaatkan situasi ini untuk memangkas ribuan pegawai federal dan menekan biaya pemerintahan. Akibatnya, sekitar 40 persen layanan publik ditangguhkan dan 750.000 pegawai dirumahkan tanpa bayaran. Kondisi ini menegaskan bahwa krisis pemerintahan di Amerika Serikat tidak hanya mengguncang ekonomi domestik, tetapi juga berpotensi berdampak pada kestabilan global.
Analisis Partai X: Krisis Selalu Dibayar dengan Penderitaan Rakyat
Partai X menilai shutdown di Amerika adalah cermin kegagalan tata kelola yang kehilangan arah moral dan tanggung jawab sosial. Ketika kekuasaan dijadikan alat tawar-menawar antarpartai, maka rakyatlah yang paling pertama menderita akibat ketidakpastian. Krisis di negara adidaya tersebut memperlihatkan bahwa sistem yang tidak menempatkan kesejahteraan publik sebagai prioritas akan mudah runtuh oleh ego penguasa. Anggaran negara semestinya bukan alat negosiasi kekuasaan, melainkan instrumen untuk melindungi, melayani, dan mengatur rakyat.
Partai X mengingatkan agar Indonesia belajar dari kegagalan itu, sebab pola yang sama dapat terjadi ketika kekuasaan tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat. Negara tidak boleh menjadi korban ambisi pejabat ekonomi atau penguasa yang mempermainkan kebijakan publik dengan dalih efisiensi anggaran.
Pesan Prayogi R Saputra: Tugas Negara Itu Tiga Loh!
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa tugas negara itu tiga loh, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, setiap kebijakan fiskal harus diuji berdasarkan tiga fungsi tersebut, bukan hanya pada kepentingan jangka pendek. Shutdown di Amerika menjadi contoh nyata bagaimana negara gagal menjalankan peran dasarnya secara bersamaan. Ketika pemerintah tidak mampu melindungi pekerjanya dan membiarkan jutaan warga kehilangan penghasilan, maka fungsi pelayanan publik telah runtuh. Pemerintah sejatinya hadir bukan untuk menambah beban rakyat, tetapi untuk menjamin kesejahteraan dan stabilitas kehidupan warganya.
Prinsip Partai X: Pemerintah Adalah Pelayan, Bukan Penguasa Anggaran
Partai X menegaskan bahwa pemerintah hanyalah sebagian kecil dari rakyat yang diberi mandat untuk melayani, bukan memerintah dengan kesewenangan. Rakyat adalah pemilik sejati negara, sementara pejabat hanya pelaksana kehendak publik yang harus bertanggung jawab penuh secara moral dan hukum.
Negara yang sehat memisahkan dengan jelas antara kekuasaan dan pelayanan, sebab kekuasaan tanpa pengabdian akan menjelma menjadi tirani. Pemerintah yang hanya mengejar angka efisiensi tanpa memikirkan kesejahteraan akan kehilangan legitimasi moral di mata rakyatnya. Oleh karena itu, Partai X menilai bahwa keberhasilan negara tidak diukur dari surplus anggaran, tetapi dari terpenuhinya kesejahteraan rakyat.
Solusi Partai X: Reformasi dan Tata Negara Berbasis Pancasila
Partai X menawarkan solusi strategis agar Indonesia tidak mengulangi kesalahan fiskal seperti yang menimpa Amerika Serikat. Pertama, perlu dibentuk Musyawarah Kenegarawanan Nasional yang melibatkan akademisi, tokoh agama, dan unsur masyarakat sipil untuk merancang struktur ketatanegaraan baru yang berkeadilan. Kedua, amandemen kelima UUD 1945 harus dilakukan untuk mengembalikan kedaulatan penuh ke tangan rakyat. Ketiga, pemisahan antara negara dan pemerintah perlu ditegaskan agar pergantian rezim tidak merusak kesinambungan pembangunan nasional. Keempat, sistem hukum dan birokrasi harus diperkuat dengan kepakaran agar keadilan tidak tunduk pada kekuasaan. Kelima, digitalisasi anggaran negara wajib diterapkan untuk menghapus ruang korupsi dan memastikan transparansi publik.
Penutup: Jangan Sampai Rakyat Kita Ikut Sengsara
Partai X menegaskan bahwa krisis ekonomi dan pemerintahan di mana pun berawal dari hilangnya nilai moral dalam kekuasaan. Shutdown di Amerika harus menjadi peringatan bagi Indonesia agar tidak menjadikan anggaran sebagai alat perebutan kekuasaan. Negara sejati hadir untuk melindungi dan menyejahterakan rakyat, bukan untuk memperkaya pejabat yang berkuasa. Pemerintah harus sadar bahwa setiap kebijakan yang gagal berpihak pada rakyat hanya akan memperpanjang penderitaan. Seperti pesan Partai X, kekuasaan tanpa pengabdian hanyalah bencana, dan rakyat tidak boleh lagi menjadi korban dari permainan kekuasaan semacam itu.