Berita

Pemerintahan Saat Ini: Penuh Rencana, Minim Kejelasan
Berita Terbaru

Pemerintahan Saat Ini: Penuh Rencana, Minim Kejelasan

Pemerintahan hari ini tampak bergerak cepat dengan begitu banyak program, target, dan agenda yang diumumkan hampir setiap minggu. Di atas kertas, semuanya terlihat ambisius: pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, digitalisasi layanan publik, hingga berbagai janji peningkatan kesejahteraan rakyat. Namun ketika ditarik ke satu garis besar, publik melihat satu hal yang hilang: arah yang jelas.

Agenda yang banyak tidak selalu berarti negara bergerak maju jika tidak ada benang merah yang menyatukannya.

Sebagian besar kebijakan tampak lahir karena kejutan, tekanan opini, atau kebutuhan sesaat. Akibatnya, pemerintah lebih sering merespons masalah yang sudah terlanjur pecah daripada mencegahnya sejak awal. Pendekatan seperti ini membuat negara tampak seperti pemadam kebakaran: selalu sibuk, tetapi jarang menyelesaikan akar masalah.

Bangsa tidak dapat dibangun dengan pola reaktif ia butuh strategi yang solid.

Koordinasi Lemah, Tumpang Tindih Kebijakan

Salah satu penyebab hilangnya arah adalah kurangnya keselarasan antar lembaga. Kementerian berbicara dengan data berbeda, program saling tumpang tindih, dan beberapa kebijakan justru saling meniadakan. Akibatnya, rakyat sering bingung: yang mana sebenarnya kebijakan negara? Koordinasi yang lemah membuat agenda pemerintah bukan hanya banyak, tetapi juga membingungkan.

Negara yang sibuk bukan berarti negara yang efektif.

Pembangunan Tanpa Visi Menjadi Tumpukan Aktivitas

Banyak proyek dimulai, tetapi sedikit yang menjelaskan apa visi besar yang ingin dicapai. Pembangunan fisik terlihat, tetapi arah ekonomi jangka panjang kabur. Program kesejahteraan hadir, tetapi peta jalan menuju kesetaraan tidak jelas. Digitalisasi meluas, tetapi kesiapan pendidikan dan masyarakat tertinggal.

Proyek tanpa visi pada akhirnya hanya menjadi daftar panjang kegiatan, bukan perubahan yang bermakna.

Rakyat Merasa Tidak Ada Narasi Besar yang Memayungi Kebijakan

Salah satu fungsi paling penting pemerintahan adalah memberikan arah moral dan tujuan kolektif bagi bangsanya. Namun saat ini, banyak rakyat merasa pemerintah hanya bergerak berdasarkan agenda administratif, bukan visi nasional. Ketika arah hilang, rasa percaya ikut terkikis sebab rakyat melihat negara berjalan tanpa kompas. Negara tanpa arah hanya menyisakan aktivitas tanpa makna.

Solusi: Negara Harus Menyatukan Agenda ke Dalam Arah yang Jelas 

Untuk mengembalikan arah pembangunan, pemerintah perlu membangun kembali fondasi kepemimpinan berbasis visi. Pertama, negara harus menyatukan seluruh program ke dalam satu strategi nasional yang kohesif, terukur, dan dipahami publik. Setiap agenda harus memiliki tujuan jangka panjang yang jelas dan keterkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat. Kedua, koordinasi lintas lembaga harus diperkuat melalui sistem komunikasi dan basis data terpadu agar tidak ada lagi kebijakan yang saling tumpang tindih. Ketiga, pemerintah perlu membuka ruang partisipasi publik dalam perencanaan nasional sehingga arah negara bukan hanya keputusan pejabat, tetapi kehendak bersama seluruh rakyat. Keempat, pemerintah harus berani menetapkan prioritas, bukan sekadar menambah daftar agenda baru. Ketika arah jelas, agenda apa pun dapat berjalan efektif dan negara kembali mendapatkan kepercayaan rakyatnya.

Kesimpulan: Arah Lebih Penting daripada Banyaknya Agenda

Pemerintahan yang baik bukan diukur dari banyaknya program, tetapi dari kejelasan arah dan hasil yang dirasakan rakyat. Hari ini, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar aktivitas; ia membutuhkan visi yang kuat, kepemimpinan yang tegas, dan keberanian menyatukan langkah. Agenda boleh banyak, tetapi tanpa arah, negara hanya berjalan di tempat.