Berita

Pemerintah Ajukan Jam Kerja 13 Jam, Partai X: Rakyat Lelah, Pejabat Tenang!
Berita Terbaru

Pemerintah Ajukan Jam Kerja 13 Jam, Partai X: Rakyat Lelah, Pejabat Tenang!

Ribuan pekerja di Yunani melakukan aksi mogok nasional menolak rencana jam kerja 13 jam sehari. Aksi besar ini digelar pada Rabu dan melibatkan ribuan pekerja di Athena serta Thessaloniki. Transportasi terganggu, layanan kereta dan feri lumpuh, sekolah hingga rumah sakit ikut berhenti beroperasi. Serikat pekerja menilai aturan jam kerja panjang berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan keluarga pekerja. 

RUU tersebut memungkinkan perusahaan memperkerjakan karyawan hingga 13 jam sehari dengan bayaran tambahan. Pemerintah beralasan aturan itu untuk membantu pekerja yang membutuhkan penghasilan lebih tanpa harus mencari pekerjaan sampingan. Namun, serikat pekerja menyebut kebijakan itu justru memaksa pekerja menanggung kondisi kerja yang tidak manusiawi. Mereka menuding pemerintah mendorong “perbudakan modern” demi keuntungan pengusaha.

Kritik Partai X

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menyoroti kebijakan ini. Menurutnya, tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Namun, usulan jam kerja panjang jelas bertolak belakang dengan semangat perlindungan rakyat. “Rakyat bekerja siang malam, pejabat justru beristirahat dengan segala fasilitas,” ujar Prayogi. Ia menilai kebijakan ini hanya memperbesar jurang ketidakadilan antara pekerja dan pejabat. Partai X menegaskan, negara tidak boleh menyerahkan nasib pekerja kepada logika keuntungan semata. Kesehatan, keselamatan, dan waktu keluarga adalah hak dasar yang wajib dilindungi.

Prinsip Partai X

Partai X berpandangan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan negara, bukan sekadar tenaga kerja. Pemerintah hanyalah pelayan rakyat yang diberi mandat sementara untuk mengatur kehidupan bernegara. Kewenangan itu harus dijalankan secara efektif, efisien, dan transparan demi keadilan rakyat. Pejabat bukan penguasa, melainkan pekerja rakyat, atau “TKI dalam negeri” menurut istilah Partai X. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar: sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Kebijakan jam kerja 13 jam justru melanggar prinsip keadilan sosial dan mengabaikan hak asasi pekerja.

Solusi Partai X

Partai X menawarkan solusi agar kebijakan kerja tidak merugikan rakyat. Pertama, memperkuat dialog nasional antara pekerja, pemerintah, pengusaha, dan akademisi. Kedua, reformasi hukum ketenagakerjaan berbasis kepakaran untuk memastikan perlindungan pekerja. Ketiga, membangun sistem digital untuk mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap aturan jam kerja. Keempat, memaknai ulang Pancasila sebagai pedoman praktis, bukan sekadar slogan. Kelima, pendidikan moral dan berbasis Pancasila agar generasi mendatang tidak menerima “perbudakan modern”. Dengan langkah ini, produktivitas nasional tetap terjaga tanpa mengorbankan hak dasar pekerja.

Penutup

Aksi mogok di Yunani adalah peringatan keras terhadap kebijakan yang mengabaikan kesejahteraan rakyat. Jam kerja 13 jam mungkin menguntungkan pengusaha, namun merugikan rakyat dalam jangka panjang. Partai X menegaskan, rakyat bukan mesin produksi, melainkan pemilik negara yang harus dilindungi. Negara sejati adalah negara yang menyeimbangkan produktivitas dengan martabat manusia. Rakyat bekerja, pejabat beristirahat itu potret ketidakadilan yang harus segera dihentikan.