Berita

Rapor 100 Hari Kinerja Prabowo Subianto
Berita Terbaru

Rapor 100 Hari Kinerja Prabowo Subianto

Kantor Staf Kepresidenan Bayangan (Shadow Executive Office of the President) yang diinisiasi oleh Partai X secara resmi merilis laporan evaluasi bertajuk “Rapor 100 Hari” atas kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Laporan ini menilai persepsi publik terhadap pelaksanaan pemerintahan periode 2024–2029 dalam rentang waktu 21 Oktober 2024 hingga 28 Januari 2025, dengan fokus pada implementasi delapan Misi Asta Cita.

Berbeda dari laporan audit kinerja pemerintahan, evaluasi ini disusun sebagai pembacaan opini publik berbasis analisis sentimen media. Tim riset menegaskan bahwa hasil laporan tidak dimaksudkan sebagai penilaian objektif terhadap capaian kabinet, melainkan sebagai gambaran respons masyarakat terhadap kebijakan dan arah pemerintahan di awal masa jabatan.

Analisis Sentimen Media Digital

Penyusunan laporan memanfaatkan teknologi Enygma Media Analyzer (EMA) yang memantau percakapan publik di sepuluh kanal media, mencakup media arus utama serta platform digital seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Dari hasil pemantauan tersebut, tercatat komposisi sentimen publik yang menunjukkan dinamika cukup tajam.

Secara keseluruhan, sentimen positif berada pada angka 26 poin, sementara sentimen negatif mencapai 37 poin. Adapun indikator dengan sentimen netral atau tidak terkomunikasikan mendominasi dengan 226 poin, menunjukkan minimnya resonansi publik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.

Sorotan terhadap 8 Misi Asta Cita

Laporan ini mengurai respons publik terhadap masing-masing Misi Asta Cita. Pada sektor pertahanan dan kedaulatan, Misi Asta Cita ke-2 mencatatkan sentimen positif tertinggi dengan 16 poin, terutama terkait isu kedaulatan pangan, energi, dan diplomasi internasional. Namun, di saat yang sama, misi ini juga menyumbang 24 poin sentimen negatif, menandakan masih adanya keraguan dan kritik publik.

Sementara itu, Misi Asta Cita ke-4 yang menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, dan kesehatan, didominasi oleh 58 indikator bersentimen nol. Kondisi ini dibaca sebagai sinyal bahwa banyak program belum dipahami atau dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pada sektor reformasi hukum dan birokrasi, khususnya pemberantasan korupsi, narkoba, dan judi yang tercakup dalam Misi Asta Cita ke-7, tercatat 47 indikator bersentimen nol. Temuan ini menunjukkan lemahnya eksposur publik atas kebijakan dan langkah konkret pemerintah dalam penegakan hukum.

Kritik Utama: Lemahnya Komunikasi Publik

Dalam bagian kesimpulan, laporan tersebut menyoroti persoalan mendasar pada strategi komunikasi pemerintah. Banyaknya indikator bernilai nol dinilai bukan semata kegagalan kebijakan, melainkan kegagalan dalam menyampaikan program secara efektif kepada publik. Lembaga-lembaga negara, termasuk Sekretariat Negara, disebut perlu memperkuat pola komunikasi agar kebijakan tidak berhenti di ruang administrasi.

Tawaran Solusi: Strategi Kilat 5 Tahun

Selain evaluasi, Partai X juga menyertakan rekomendasi strategis bertajuk “Strategi Kilat 5 Tahun” guna mendorong pencapaian penuh Asta Cita. Rekomendasi tersebut meliputi usulan kembali pada UUD 1945 asli dengan amandemen terbatas, reformasi birokrasi berbasis Intelligent Operations Platform (IOP), serta perampingan jumlah kementerian untuk membentuk Zaken Kabinet yang lebih profesional dan efisien.

“Laporan ini disusun sebagai bahan refleksi bersama agar pemerintah dapat memperbaiki arah kerja dan kualitas pelayanan publik, sekaligus membangun hubungan yang lebih transparan antara negara dan rakyat,” demikian tertulis dalam bagian latar belakang laporan tersebut.

Dapat di download disini : Rapor 100 Hari Prabowo Subianto