beritax.id - Rakyat kecil dipaksa patuh dengan sistem pajak digital, audit intensif, dan prosedur hukum ketat. Namun, pelanggaran oleh aparat seolah dianggap angin lalu. Hal ini mencerminkan Negara adalah entitas rakyat, wilayah, dan pemerintah yang bertujuan menciptakan keadilan. Pemerintah hanyalah pelayan rakyat. Jika aparat justru menindas rakyat, maka telah terjadi pengkhianatan terhadap fungsi negara yang sesungguhnya. Pemerintah bukan pemilik negara. Seharusnya mereka bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan memperkaya diri.
Rinto Setiyawan, Anggota Majelis Tinggi Partai X, menilai kondisi ini sebagai alarm bahaya demokrasi. "Keadilan tidak boleh tebang pilih. Jika pajak dan peradilan diperketat untuk rakyat, maka aparat juga harus tunduk pada hukum," tegasnya. Partai X menolak segala bentuk impunitas dan ketimpangan perlakuan hukum.
Bagi Partai X, pemerintah hanyalah tenaga kerja rakyat. Mereka bukan penguasa. Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat. Ketika aparat menyalahgunakan wewenang, rakyat berhak menuntut, bahkan mengganti pemimpin yang menyimpang dari amanat keadilan dan kesejahteraan.
Partai X menawarkan solusi struktural dan sistemik:
Partai X meyakini, hanya negarawan sejati yang dapat membawa rakyat menuju keadilan sosial. Aparat yang melanggar hukum adalah pengkhianat mandat rakyat.
Negara yang sehat adalah negara yang menghukum aparat nakal, bukan membiarkannya. Pemerasan oleh aparat adalah pengkhianatan terhadap sila ke-5 Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Partai X mengajak seluruh rakyat untuk sadar bahwa negara adalah milik mereka. Jika pemimpin tidak bisa menjalankan negara ke arah keadilan, maka rakyat berhak mengganti sopir bus bangsa ini.