Berita

Eksekutor Gagasan Ketatanegaraan Cak Nun: Antara Ilham dan Tindakan Nyata
Berita Terbaru

Eksekutor Gagasan Ketatanegaraan Cak Nun: Antara Ilham dan Tindakan Nyata

Oleh: Rinto Setiyawan

beritax.id - Dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia mencari bentuk ideal ketatanegaraan, muncul satu sosok yang tidak pernah henti menaburkan benih gagasan, bukan dari atas panggung kekuasaan, melainkan dari panggung kebudayaan dan spiritualitas. Dialah Cak Nun (Emha Ainun Nadjib), yang selama puluhan tahun melalui forum Maiyah-nya terus merumuskan makna negara, rakyat, kekuasaan, dan keadilan dari sudut pandang ruhani dan kebijaksanaan Nusantara.
Namun, sebagaimana semua gagasan besar, pertanyaan penting muncul setelah benih ditanam: siapa yang akan menumbuhkannya? Siapa menjadi eksekutor?

Gagasan Langit yang Membumi

Cak Nun pernah berkata bahwa raja yang akan datang bukanlah hasil keturunan, tetapi hasil pemahaman mendalam tentang persoalan dunia dan bangsanya, serta kemampuan mengantisipasi tantangan masa depan, termasuk era kecerdasan buatan (AI). Ia bahkan menyatakan bahwa "rajanya sudah ada", dan perubahan yang akan datang akan menyentuh konstitusi dan struktur ketatanegaraan kita.

Pernyataan tersebut bukanlah khayalan spiritual. Ia adalah ilham yang membutuhkan konkritisasi. Dan menurut Cak Nun, Maiyah bukan hanya tempat bersambat, melainkan pasukan jantung dari proses perubahan itu sendiri.

Ilham Sudah Diberikan, Siapa yang Akan Bertindak?

Setiap bangsa yang hendak bangkit kembali dari keterpurukan selalu memiliki dua kekuatan:

  1. Para Pemikir yang menabur arah dan nilai.
  2. Para Eksekutor yang membangun institusi dan sistem berdasarkan gagasan tersebut.

Cak Nun telah menyalakan obor. Kini bangsa ini memerlukan negarawan sejati, yang bukan hanya meminjam jargon, tetapi benar-benar mampu menerjemahkan ilham ke dalam rancangan sistem yang aplikatif dan konstitusional.

Eksekutor ini harus:

  • Memahami nilai-nilai spiritual dan falsafah sedulur 4 limo pancer.
  • Menguasai ilmu kenegaraan, pemerintahan, dan manajemen strategis.
  • Memiliki keberanian moral untuk mengoreksi struktur yang cacat, sekaligus membangun sistem baru yang mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat.

Ilham Bukan Untuk Dibiarkan Membusuk

Ilham bukan untuk disimpan dalam puisi. Ia adalah energi transformasi jika ditangkap oleh tangan yang benar.

Sayangnya, banyak yang menyimak Cak Nun hanya untuk merayakan kata-katanya, tanpa pernah benar-benar menangkap substansi sistemik dari apa yang ia perjuangkan. Beberapa bahkan justru meremehkan atau menyindir gagasannya sebagai utopia belaka.

Namun sejarah telah membuktikan: ide-ide besar memang selalu tampak mustahil sebelum diwujudkan.

Kami Membuka Pintu untuk Para Eksekutor

Saya bersama Sekolah Negarawan X Institute dan rekan-rekan sevisi, telah menyusun rancangan lengkap struktur ketatanegaraan baru Indonesia, berdasarkan ilham dan narasi Cak Nun, yang kami padukan dengan teori manajemen mutakhir dan pembacaan kritis atas realitas bangsa.

Kami percaya, sudah saatnya rakyat Indonesia berhenti hanya menonton dan mulai bertindak sebagai pemilik kedaulatan.

Jika Anda merasa terpanggil untuk menjadi bagian dari gerakan ini, untuk menjadi eksekutor gagasan Cak Nun, silakan hubungi kami:
Admin Sekolah Negarawan X Institute: 0811-35-2211

Mari kita ubah ilham menjadi arah. Dan arah menjadi kenyataan.

Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute